PENGERTIAN DAN JENIS LAPORAN BISNIS
Laporan bisnis adalah suatu laporan
yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan
berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis
tertentu.
Menurut Herta A. Murphy Laporan
Bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki
tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih
untuk tujuan bisnis tertentu.
Menurut Himstreet Laporan
Bisnis adalah suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan
digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau
dari satu institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah.
Pada umumnya penulisan laporan
bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan, antara lain:
- Untuk memonitor dan mengendalikan operasional perusahaan.
- Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.
- Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan.
- Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan internal maupun eksternal.
- Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan-keputusan atas masalah tertentu.
- Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru.
Selanjutnya,
laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai berikut.
- Menurut fungsinya.
Laporan
informasional adalah laporan yang member informasi, menyajikan fakta-fakta
tanpa melakukan analisis, tanpa kesimpulan, dan tanpa memberikan
rekomendasi.
Laporan
Analisis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan
menginterprestasikan, kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi.
Contoh : laporan kemajuan pekerjaan,
Rekomendasi dan proposal.
- Menurut subyeknya
Suatu
laporan dapat dibedakan menurut departemen mana suatu laporan itu
diperoleh.
Contoh :Laporan Akuntansi,
Personalia, Produksi dan sebagainya.
- Menurut Formalitasnya.
Laporan
dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut
Frekuensinya. Suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala
atau khusus.
Laporan
menurut keasliannya, terdiri dari: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan
swasta, dan laporan public.
- Menurut keasliannya
Laporan
Otoritas : laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang
lain.
Laporan
sukarela : inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri.
Laporan
swasta : laporan yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan swasta.
Laporan
public : disusun oleh lembaga pemerintah atau lembaga yang dibiayai Negara.
- Menurut frekuensinya
Terdiri
dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan,
semesteran, tahunan.contoh: laporan penjualan
Laporan
Khusus : laporan atas kejadian yang unik(khusus) seperti laporan mengenai
krisis dalam perusahaan.
- Menurut jenisnya
Suatu
laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Laporan infomal
meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan cetak. laporan formal
sering disebut dengan laporan panjang.
Laporan
surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format surat dengan kepala
surat. Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak,
instruksi, baris-baris kosong. Laporan formal biasanya lebih panjang daripada
laporan informal.
- Menurut Kegiatan Projek
Dalam
melakukan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan,yaitu laporanpendahuluan, laporan
perkembangan, dan laporan akhir.
- Menurut pelaksanaan Pertemuan
Agenda
: suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, dan biasanya
terdiri atas jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan
sehingga akan membantu peserta dalam persiapan.
Resolusi
merupakan laporan singkat secara formal berisi hasil consensus suatu pertemuan.
Notulen
adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung yang mencakup
semua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Mencakup pembahasan yang lebih
luas dan berisi hasil pertemuan atau konferensi penting.
BAGIAN POKOK LAPORAN BISNIS
1. Pendahuluan
Dalam
bagian pendahuluan ada 10 (sepuluh) hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
- Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta laporan;
- Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis;
- Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan;
- Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis;
- Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis;
- Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi;
- Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita gunakan dalam penyusunan laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber lisan;
- Latar Belakang, jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis itu maka latar belakang harus disampaikan;
- Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran maka kita harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang kita maksudkan.
- Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana, waktu, ataupun data yang tersedia.
Untuk laporan singkat, beberapa
unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun
tanpa judul “Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan
dapat dihilangkan bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
2. Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan
bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas dan mengembangkan
hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini dapat membantu
kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang
baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
3. Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk
merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan analitis juga mengambil
kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu, dalam
Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan pada
Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi. Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
- Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadangkala hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian;
- Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis;
- Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat;
- Rencana Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.
PENGORGANISASIAN ISI DALAM LAPORAN BISNIS
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih
untuk digunakan dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara dedukasi (cara
langsung) dan cara induksi (cara tak langsung).
Cara pertama:
Cara deduksi atau cara langsung
berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasi tyerlebih dahulu, seteah itu
baru dijelaskan ahl-hal yang rinci. Secara umum, kita dapat menggunakan cara
deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki cirri sebagai berikut:
- Eksekutif yang sibuk,
- Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,
- Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral
- Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,
- Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan
- Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan segera
- Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi
Cara kedua:
Cara induksi atau cara tak langsung,
berarti kita menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian
kita memberikan ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Pada prinsipnya, kita
menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
- Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya,
- Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (‘berita buruk’),
- Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya
- Perlu membaca keseluruhan laporan,bukan hanya bagian akhirnya saja
- Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara induksi
PENULISAN LAPORAN SINGKAT
- Karakteristik Laporan Singkat
Kebanyakan
laporan singkat (short/brief report) hanya mencakup materi pendukung yang
relative sedikit bagi pencapaian komunikasi yang efektif. Laporan singkat itu
sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri atas satu atau dua
halaman.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain :
1. Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2. Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3. Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format memo atau surat.
Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal, antara lain :
1. Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2. Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3. Judul dan sub-subjudul dalam tubuh laporan.
4. Format memo atau surat.
- Perencanaan Laporan Singkat
1. Penentuan Format dan Panjang Laporan
Umumnya, dalam berbicara Anda kurang
memiliki fleksibilitas terhadap format dan panjangnya suatu laporan. Pembaca
sebaiknya tahu tujuan penulis laporan sehingga mereka dapat menentukan apa yang
ingin mereka ketahui, berkaitan dengan materi yang diajukan, dan format
penyajian seperti apa yang mereka inginkan. Berdasarkan informasi ini, penulis
dapat dengan mudah memilih format laporan diantara empat pilihan berikut ini.
a. Preprinted
Bentuk sebelum di cetak (preprinted) pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.
Bentuk sebelum di cetak (preprinted) pada dasarnya digunakan untuk mengisi laporan yang kosong.
b. Surat
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi.
c. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihan intern organisasi. Memo mencakup beberapa hal berikut : tanggal, kepada, dari, dan subyek.
d. Manuskrip
Laporan yang memiliki beberapa halaman sampai ratusan halaman memerlukan suatu pendekatan formal. Oleh karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih benyak komponen lebih banyak komponen baik sebelum teks maupun setelah teks.
Format surat dapat digunakan untuk laporan yang jumlah halamannya lima atau kurang, dan ditujukan kepada pihak luar organisasi.
c. Memo
Format yang paling umum untuk laporan singkat yang digunakan untuk kepentingan pihan intern organisasi. Memo mencakup beberapa hal berikut : tanggal, kepada, dari, dan subyek.
d. Manuskrip
Laporan yang memiliki beberapa halaman sampai ratusan halaman memerlukan suatu pendekatan formal. Oleh karena panjangnya, format manuskrip memerlukan lebih benyak komponen lebih banyak komponen baik sebelum teks maupun setelah teks.
- Penentuan
Struktur Dasar
Ada tiga masalah yang muncul dalam menentukan struktur dasar, yaitu :
1. Informasi apa yang seharusnya dimasukan? Apakah semua data atau ada data yang dieliminasi.
2. Pendekatan psikologis apa yang sesuai dengan pembaca tertentu? Apakah direct order atau indirect order.
3. Metode apa yang akan Anda gunakan agar materinya jelas dan meyakinkan? Menggunakan pengorganisasian suatu topic atas dasar tingkat pentingnya, urutan, kronologis, lokasi, kategori ataukah mengorganisasikan suatu ide menurut argument yang logis,
- Pengorganisasian Laporan Singkat
1.
Pengorganisasian Memo dan Laporan Informasional
Suatu
laporan informational mempunyai tujuan dasar yaitu menjelaskan sesuatu dengan
istilah yang jelas. Dalam menulis laporan informational, tidak perlu khawatir
terhadap reaksi pembaca. Informasi harus disajikan secara logis dan akurat,
sehingga pembaca akan mengerti dengan tepat apa yang dimaksud dan dapat
menggunakan informasi dalam cara yang praktis.
a. Laporan Periodic (berkala)
a. Laporan Periodic (berkala)
Laporan
periodic adalah suatu laporan internal yang menjelaskan apa yang terjadi dalam
suatu departemen atau divisi selama periode tertentu. Tujuannya adalah untuk
memberikan suatu gambaran bagaimana sesuatu dapat berjalan sehingga manajer
dapat mengikuti perkembangan dan dapat melakukan koreksi bila perlu. Kebanyakan
laporan disusun berdasarkan urutan : (1) Peninjauan atas tanggung jawab rutin;
(2) Diskusi/pembahasan proyek khusus; (3) Rencana periode yang akan datang; (4)
Analisis masalah/problem.
b. Laporan Aktifitas Personal (Individu)
b. Laporan Aktifitas Personal (Individu)
Suatu
laporan aktivitas personal berisi suatu deskripsi individual terhadap apa yang
terjadi selama suatu konverensi, konvesi, atau dalam perjalanan. Laporan ini
dimaksudkan untuk menginformasikan kepada manajemen terhadap setiap informasi
yang penting. Biasanya ditulis dengan format memo, disusun secara kronologis
atau atas dasar topic-topik yang menggambarkan minat pembaca.
2. Pengorganisasian Laporan analitikal
2. Pengorganisasian Laporan analitikal
Laporan
analitikal dirancang untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar dapat
menerima suatu kesimpulan atau rekomendasi. Umumnya ditulis untuk memberikan
tanggapan terhadap munculnya kondisi-kondisi tertentu yang terjadi dalam suatu
organisasi.
a. Laporan Justifikasi, adalah usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi kepada manajemen puncak untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.
b. Usulan Bisnis Baru dan di Luar Klien, usulan untuk pihak luar klien dimaksudkan untuk memperoleh produk, atau proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah diluar klien. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan langsung,pengorganisasiannya melalui pernyataan masalah diikuti dengan pemecahan masalah.
c. Laporan Troubleshooting, suatu laporan troubleshooting adalah dokumen yang berorientasi kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak.
a. Laporan Justifikasi, adalah usulan intern yang digunakan untuk melakukan persuasi kepada manajemen puncak untuk menyetujui suatu investasi atau proyek tertentu.
b. Usulan Bisnis Baru dan di Luar Klien, usulan untuk pihak luar klien dimaksudkan untuk memperoleh produk, atau proyek yang diterima oleh bisnis atau pemerintah diluar klien. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan langsung,pengorganisasiannya melalui pernyataan masalah diikuti dengan pemecahan masalah.
c. Laporan Troubleshooting, suatu laporan troubleshooting adalah dokumen yang berorientasi kepada keputusan yang disusun untuk kepentingan manajemen puncak.
MEMBUAT LAPORAN BISNIS YANG BAIK
- Akurat
Hal
pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis laporan bisnis adalah
bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal berikut ini akan membantu
mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
2.
Keputusan yang Baik
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.
3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.
3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
Presentasi Bisnis
Persiapan Dasar
Presentasi Bisnis
a. Penguasaan
terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan terhadap
materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa
yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran.
Ketidakpastian terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat
penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga akan memberikan citra
( image ) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan.
Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan
presentasi di hadapan audiens.
b. Penguasaan berbagai
alat bantu presentasi dengan baik
Di samping penguasaan
materi yang akan dipresentasikan dengan baik, maka berikutnya adalah bagaimana
seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu presntasi bisnis demi
pencapaian tujuan yang dikehendaki.
Berbagai alat batu
presentasi bisnis yang dapat digunakan antara lain: white board,
spidol, overhead projector ( OHP ), transparasi, slide, komputer, bagan, flip
chart, video camera, tape, televisi, VCR, dan LCD Projector.
c. Menganalisis siapa
audiens ( Who, What, Where, When, Why, How )
Agar tujuan presentasi
bisnis dapat tercapai dengan baik, maka seorang pembicara perlu mengenal siapa
sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan
menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana, maka seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi tentang siapa
sebenarnya audiens yang dimaksud, sehingga seorang pembicara
dapat melakukan berbagai persiapan antisifatif.
d. Menganalisis
berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Agar presentasi bisnis
yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, maka seorang pembicara perlu
mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat di mana seseorang
akan melakukan presentasi bisnis
Penggunaan Alat Bantu
dalam Presentasi
a. Papan tulis
hitam dan putih (blacboard & whiteboard)
Merupakan salah satu
alat bantu presentasi yang sudah cukup lama, dan kini alat bantu tsb
relatif jarang digunakan. Sarana ini cocok untuk kegiatan seperti lokakarya,
briefing, rapat maupun diskusi
b. Flip Charts
sebuah papan yg
dilengkapi dgn lembaran-lembaran kertas berukuran penuh. Apabila lembar
kertas sudah penuh, maka dpt dimembuka lembar kosong selanjutnya atau
menyobeknya.
c. Transparansi
overhead project
nampaknya merupakan
alat bantu presentasi yang cukup populer bagi para pembicara. Diberbagai
belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dan kanada. Dengan
semakin meluasnya teknologi komputer, maka semakin banyak yg dapat memanfaatkan
kemampuan komputer untuk membuat tampilan grafik, gambar, bagan dsb.
d. Papan tulis
elektronik
Papan tulis elekronik
memiliki motor elektronik untuk menggulung layar sehingga muncul bagian bersih
yang baru dan seterusnya
e. Video cassete
recorder (vcr)
Video cassete recorder
(perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan persentase
bisnis . anda dapat merekam berbagai program pelatihan atau kegiatan
kegiatan tertentu sebagai bahan study kasus dalam format kaset video . kaset
video memiliki tiga macam format yaitu : PAL, NTSC, SECAM
f. PANEL LCD
Panel liquid crystal
display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer jenis laptop yakni
transparan , untuk dapat beroperasi layar LCD dihubungkan dengan port monitor
bagian belakang komputer yang bertindak seperti layar komputer dan bertindak
seperti layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar.
g. Proyektor LCD
Proyektor LCD (liquid
crystal display) merupakan salah satu alat bantu persentasi yang banyak di
gunakan oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun non bisnis . dalam
perkembangannya , proyektor LCD dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan yang semakin baik . perkembangannya dapat dilihat dari
produk atau tau tampilan produk yang semakin menarik dan ramping. Proyektor LCD
ini baru dapat berfungsi dengan baik apabila dihubungkan dengan Personal
Computer (PC) baik dalam bentuk komputer jinjing (portabel computer) maupun
komputer meja (desktop komputer)
Menganalisa Audiens
Dalam menganalisis
audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab enam pertanyaan mendasar
berikut ini :
1. Siapa audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada
siapa seseorang itu berbicara.
2. Apa yang
diinginkan audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai
seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang
diinginkan oleh audiens.
3. Dimana melakukan
persentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat
persentasi dilakukan sangat penting.
4. Kapan
melakukan persentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara
seksama kapan melakukan persentasi bisnis (rincian mengenai tanggal,bulan
hari,dan jam berapa).
5. Mengapa
melakukan persentasi?
Sebelum melakukan persentasi bisnis,seorang
pembicara harus mampu menjawab pertanyaan mengapa harus melakukan
persentasi bisnis.
6. Bagaimana
melakukan persentasi?
Seorang pembicara yang satu dengan pembicara
yang lain tentunya memiliki strategi persentasi bisnis yang berbeda-beda.
Komunikasi
Lisan dan Negosiasi
A. Komunikasi Lisan dalam Rapat
Di dalam suatu pertemuan dan dalam
suatu rapat setiap anggota atau peserta harus menyadari posisinya dalam forum
tersebut. Tiap peserta hendaknya:
– Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat
bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
– Mampu menjadi komunikator yang berpartisipasi aktif
namun tidak memonopoli pembicaraan.
– Mampu berkomunikasi secara terbuka, jujur dan
bertanggung jawab.
– Mampu menjadi komunikan yang sangat responsive namun
tidak emosional.
– Mampu mengontrol diri, dan menghindarkan terjadinya
debat serta tidak berbicara bertele-tele.
B. Komunikasi Lisan dalam Wawancara
Misalkan dalam suatu wawancara, kita
melakukan komunikasi dengan seorang yang diwawancara. Dalam wawancara tersebut,
ada pihak yang lebih mencondong memberikan pertanyaan. Wawancara biasanya
dilakukan untuk mengumpulkan data yang ingin kita dapat. Ada juga etika dalam
berwawancara, diantaranya adalah memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kemudian
kita sampaikan maksud dari wawancara yang kita lakukan. Kita juga harus respect
kepada orang yang kita tanya sehingga ia merasa nyaman. Berikut ini ialah hal
yang perlu diperhatikan ketika melakukan wawancara:
- Gunakan volume suara yang baik dan terdengar (berbicara tidak terlalu keras).
- Hindari bahasa menggurui responden.
- Hindari sikap rakus.
- Fokus pada lawan bicara.
- Fokus pada pembicaraan.
- Tidak boleh memotong pembicaraan.
- Lakukan verifikasi jika ada kekurangan.
- Hindari kata-kata kasar (kotor).
- Bersikap ramah.
- Jangan menyakiti hati responden.
- Hidari tatapan yang menyelidik/melotot/clingak-clinguk.
- Ucapkan terima kasih.
C. Komunikasi Lisan dalam
Bernegosiasi
Sebagaimana kita cukup sering
mendengar negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan upaya seseorang
untuk merubah atau tidak merubah sikap dan perilaku orang lain. Sedangkan
pengertian yang lebih terinci menunjukkan bahwa negosiasi merupakan proses
untuk mencapai kesepakatan yang menyangkut kepentingan timabal balik dari
pihak-pihak dengan sikap, sudut pandang, dan kepentingan-kepentingan yang
berbeda satu sama lain. Negosiasi, baik yang dilakukan oleh seorang pribadi
dengan pribadi lainnya, maupun negosiasi antara kelompok dengan kelompok (atau
antar pemerintah), senantiasa melibatkan pihak-pihak yang memiliki latar
belakang berbeda dalam hal wawasan, cara berpikir, corak perasaan, sikap dan
pola perilaku, serta kepentingan dan nilai-nilai yang dianut. Pada hakikatnya
negosiasi perlu dilihat dari konteks antar budaya dari pihak yang mela-kukan
negosiasi, dalam artian perlu komunikasi lisan, kesedian untuk memahami latar
belakng, pola pemi-kiran, dan karakteristik masing-masing, serta kemudian
berusaha untuk saling menyesuaikan diri.
Agar dalam berkomunikasi lebih efektif dan mengena sasaran
dalam negosiasi bisnis harus dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap yakni:
1. Fact-finding, mengumpulkan fakta-fakta atau data yang
berhubungan dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
2. Planning/rencana, sebelum bernegosiasi/berbicara susunlah
dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan kerangka topik
yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang diharapkan akan teraih. Berdasarkan
pengenalan Anda terhadap lawan tersebut, perkirakan/bayangkan kemungkinan
reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Anda katakan.
3. Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan dalam
bahasa lawan/si penerima. Usahakan gunakan istilah khas yang biasa dipakai oleh
lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang spesifik
dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda terhadap kata yang disampaikan.
4. Umpan balik, negosiator harus menguasai bahasa tubuh
pihak lawan. Dengarkan baik-baik reaksi lawan bicara. Amati isyarat prilaku mereka
seperti: angkat bahu, geleng–geleng kepala, mencibir, mengaggguk setuju. Umpan
balik dapat untuk mengetahui samakah makna yang disampaikan dengan yang
ditangkap lawan negosiasi bisnis kita.
5. Evaluasi, perlu untuk menilai apakah tujuan berkomunikasi/negosiasi
sudah tercapai, apakah perlu diadakan lagi, atau perlu menggunakan cara-cara
untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Meskipun
pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, bukan berarti hasil yang
diharapkan akan diperoleh sesuai dengan yang direncanakan semula. Yang sering
terjadi justru perbedaan pandangan terhadap cara penyelesaian masalah antara
pemberi dan penerima pesan. Sehingga diperlukan pembicaraan lebih lanjut, yang
memerlukan perjuangan tersendiri bagi pengirim pesan dalam menyampaikan dan
memenangkan pendapatnya.
Kalau
terjadi adu pendapat antara negosiator dengan pihak lawan maka timbul dorongan
untuk menang. Keinginan untuk menang di satu sisi dengan mengabaikan kekalahan
dipihak lainnya, biasanya sulit tercapai. Untuk itu digunakan strategi
menang-menang (win-win solution). Artinya ada sebagian keinginan kita yang
dikorbankan dengan mengharapkan pihak lawan juga akan mengorbankan hal yang
sama, sehingga kesepakatan di antara kedua belah pihak dapat tercapai.
KOMUNIKASI
DALAM TULISAN
·
Penulisan
kabar atau berita
Menulis berita merupakan suatu upaya
menyampaikan kabar atau sebuah informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian
dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah
berita dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami
segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya
kesalahan tafsir. Apakah semua peristiwa dapat atau layak untuk dijadikan
sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa atau perihal
yang layak untuk dijadikan berita.
Hal pertama yang harus kalian
lakukan untuk meliput peristiwa tersebut menjadi sebuah berita adalah mencatat
semua informasi berkaitan dengan unsur-unsur kelengkapan berita. Adapun
kelengkapan dalam sebuah berita meliputi unsur-unsur pertanyaan
(5W+1H) apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana, terkait isi
berita.
·
Penulisan
pesan pesan persuasive
Persuasif merupakan suatu usaha mengubah
sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara
sederhana, persuasif yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu
pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa
mempunyaipilihan dan membuat mereka setuju. Penyampaian pesan – pesan persuasif
dapat diterapkan untuk kepentingan internal dan eksternal.
Didalam suatu organisasi,
pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang
lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan
suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan
dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
1. Analisis Audien
Penyampaian pesan – pesan persuasif
yang terbaik adalah dengan cara menghubungkan suatu pesan dengan minat dan
hasrat audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens
anda dan kemudian susunlah suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi
kebutuhan mereka.
2. Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya
yang ada bukan saja akan membantu dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi
juga akan membantu bagaimana mereka respek terhadap anda.
3. Memilih Pendekatan Organisasional
Dalam hal ini, kita dapat
menggunakan pendekatan organisasional tak langsung dalam menyampaikan pesan –
pesan persuasif. Akan tetapi jika audiens adalah objektif, atau jika kita tahu
bahwa mereka suka mendengan pesan yang disampaikan secara langsung, maka bisa
menggunakan pendekatan operasional langsung
·
Korespondensi
(surat menyurat)
Korespondensi adalah kegiatan
penyampaian pesan berupa surat antara pihak-pihak yang terkait didalamnya baik
itu mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi dapat juga
disebut sebagai kegiatan surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang terkait
disebut dengan koresponden.
Salah satu media yang digunakan
dalam korespondesi ialah surat. Surat ialah sarana penyampaian pesan dari
pengirim kepada penerima secara tertulis dan memiliki prosedur tersendiri dalam
penulisannya. Surat memiliki peranan penting dalam menciptakan hubungan antara
pihak-pihak terkait. Untuk itu, penulisan surat haruslah sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku baik dari segi bahasanya maupun dari segi tata
letaknya.
Ciri-ciri Surat :
- Pesannya berupa tulisan
- Terdapat isi pesan yang menjadi pokok pembicaraan
- Penulisannya mengikuti aturan tertentu
- Gaya bahasa sesuai dengan jenis surat
- Terdapat informasi mengenai pihak yang terkait
Fungsi Surat :
- Sebagai penyampai pesan
- Sebagai wakil atau delegasi pengirim
- Sebagai pedoman atau petunjuk suatu hal
- Sebagai bukti tertulis
- Sebagai alat pengingat
- Sebagai dokumen penting
Bagian-bagian Surat :
Bagian surat tidaklah sama semua, karena setiap jenis surat
memiliki bagian-bagiannya sendiri. Namun ada beberapa bagian yang umumnya ada
dalam sebuah surat. Bagian tersebut ialah:
- Informasi pengirim atau kop surat
- Atribut surat (tanggal, nomor, dan perihal surat)
- Penerima surat
- Alamat tujuan surat
- Pembuka surat
- Isi surat
- Penutup surat
- Identitas pengirim (tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan)
- Tambahan (lampiran, tembusan dan pengonsep)
Daftar pustaka