Jumat, 07 Oktober 2016

Penulisan Upaya Mempertahankan Koperasi Unit Desa (KUD)



EKONOMI KOPERASI
UPAYA MEMPERTAHANKAN KOPERASI UNIT DESA (KUD)




Disusun oleh:
HANNA ZAHRA      14214772

JURUSAN MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Seperti kita ketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan dan berprofesi sebagai petani dengan lahan yang terbatas. Hampir semua masyarakat pedesaan berkerja seperti betani, bedagang, beternak, dan sebagainya.
            Secara ekonomi perbandingan antara masyarakat desa dan kota sangat berbeda,  pembangunan ekonomi masyarakat kota jauh lebih baik dibandingkan masyarakat desa. Namun, pembangunan ekonomi di kota tetap bergantung pada pembangunan ekonomi di desa.
Saat ini sudah sewajarnya bila pembangunan ekonomi pedesaan harus menjadi prioritas utama dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Salah satu unit usaha yang diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi bangsa, khususnya ekonomi pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD), yang telah terbentuk di masing-masing desa.
Terbentuknya KUD di masing - masing desa, diharapkan mampu membantu masyarakat desa guna memberikan rasa aman, nyaman dan terpercaya dalam melakukan roda usaha ekonomi pedesaan dan menunjang pembangunan desa. Saat ini banyak KUD yang tidak dikelola dengan baik oleh sebagian oknum-oknum pengurus KUD.
Koperasi di daerah pedesaan lebih sulit mendapatkan akses untuk mencapai produktivitas dikarenakan adanya beberapa kendala seperti masalah keuangan, lokasi atau masyarakatnya sendiri. Tidak seperti koperasi di daerah perkotaan yang lebih mudah mendapatkan akses untuk mencapai produktivitas. Oleh karena itu, KUD harus bangkit untuk berjuang membangun bangsa melalui pembangunan ekonomi pedesaan. Pemerintah seharusnya lebih mendukung keberadaan KUD guna menggerakkan roda ekonomi pedesaan. 



BAB II
PEMBAHASAN

Koperasi unit desa merupakan koperasi di wilayah pedesaan yang bergerak dalam penyedian kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan pertanian. Koperasi unit desa diharapkan dapat menjadi tiang perekonomian serta mampu berperan aktif untuk memperluas perekonomian skala kecil dan usaha keluarga di desa, dengan cara membantu menyalurkan sarana produksi dan memasarkan hasil pertanian.
Permasalahan Koperasi Unit Desa
            Permasalahan kehidupan ekonomi masyarakat desa yang tanahnya subur dan dilengkapi dengan infrastruktur memadai itu masih belum terselesaikan. Salah satu permasalahannya adalah aliran uang yang berputar di dalam desa sangat kecil. Kecilnya aliran uang dari kota ke desa diakibatkan karena pertanian dan perikanan mereka diorientasikan untuk kebutuhan sendiri. Masalah lainnya adalah sulitnya masyarakat desa untuk mengakses pasar. Ternyata infrastruktur jalan, listrik dan telekomunikasi belum cukup untuk membuat hasil produksi desa dijual ke pasar.
            Penyebab timbulnya masalah ini mungkin saja karena kurangnya jiwa kewirausahaan dipedesaan. Sebenarnya kalau peran koperasi Unit Desa (KUD) bisa diwujudkan , laju program pembangunan ekonomi pedesaan bisa lebih cepat. KUD ini lah yang akan menampung dan memasarkan hasil produksi pertanian dan olahannya dengan dorongan seluruh kekuatan masyarakat pedesaan.
Mengoptimalkan KUD Untuk Meingkatkan Perekonomian Desa
            Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya butuh suatu dukungan dari semua pihak, sehingga koperasi dapat berkembang secara optimal. Untuk mengoptimalkan KUD sebaiknya visi KUD harus diperluas tidak hanya kesatu desa, penyuluhan bagaimana menangani koperasi secara professional, meningkatkan hasil pertanian, dan perternakan, dan mengarahkan KUD pada kemampuannya untuk menjadi koperasi serba usaha dengan menggunakan potensi daerahnya masing-masing.
Selain itu warga harus diarahkan untuk membeli barang karena kebutuhan, bukan membeli barang yang bersifat konsumtif. Salah satu hal terpenting adalah memperbaiki manajemen koperasi terlebih dahulu. Dengan demikian dapat diketahui betapa pentingnya koperasi bagi masyarakat desa dalam membangun perekonomian di pedesaan.
Upaya Mempertahankan KUD
            Dalam upaya mempertahankan KUD kondisi yang harus diperthatikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sebagai berikut:
·         Modal
Permodalan tidak pernah terlepas dari pemerintah. Adanya dukungan modal dari pemerintah melalui APDB dan APBN sangat penting. Pemerintah daerah maupun pusat dapat mengalokasikannya dalam bentuk dan bergulir.
·         Dukungan Pemerintah
Selain modal, pemerintah juga harus mendukung dari segi kebijakan. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dapat melakukan kerjasama dengan pabrik untuk memberikan akses kepada KUD untuk mendapatkan pasokan langsung.
·         Dukungan dari anggota
Anggota koperasi sebaiknya peracaya dan mendukung program KUD untuk memajukan KUD dan mewujudkan kesejahteraan anggotanya sendiri.
·         Pengurus dan manajer yang kompeten
Pengurus dan manajer KUD harus bijaksana dan memiliki jiwa kewirausahaan.
·         Mengutamakan kebutuhan anggota
Pelayanan yang diberikan KUD kepada anggota harus disesuaikan dengan kebutuhan anggota.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Koperasi unit desa diharapkan dapat menjadi tiang perekonomian serta mampu berperan aktif untuk memperluas perekonomian skala kecil dan usaha keluarga di desa, dengan cara membantu menyalurkan sarana produksi dan memasarkan hasil pertanian.
            Koperasi Unit Desa berperan untuk mensejahterakan para petani, masyarakat pedesaan, bahkan mensejahterakan perekonomian nasional jika koperasi tersebut dikelola dengan baik. Namun untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah, banyak permasalahan yang mengganggu kelancaran produktivitas KUD. Perlu kerja sama yang intensif, bermanfaat, dan bertanggung jawab dari berbagai pihak baik pemerintah, anggota KUD, maupun masyarakat untuk mensukseskan KUD agar dapat meningkatkan perekonomian nasional.
             

Penulisan Siapkah Koperasi Menghadapi Globalisasi



EKONOMI KOPERASI
SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI GLOBALISASI



Disusun oleh:
HANNA ZAHRA      14214772

JURUSAN MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
            Pada umumnya hampir seluruh belahan dunia termasuk Indonesia sudah memasuki era globalisasi Era globalisasi masuk ke Indonesia salah satunya melalui perdagangan bebas. Di era globalisasi ini, tidak dipungkiri lagi bahwa persaingan dalam industri makin ketat dan kuat. Masyarakat berusaha untuk terus meningkatkan kemampuan perekonomiannya dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai dengan efektif  dan biaya yang terjangkau.
            Globalisasi dari segi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
            Perkembangan koperasi di Indonesia memang mengalami kenaikan secara kulalitas. Namun, koperasi masih menghadapi banyak kendala dan kekurangan. Di era Globalisasi ini pastinya koperasi lebih banyak mendapat tantangan demi mempertahankan kelangsungan kegiatannya,  Maka era globalisasi ini bisa menjadi ancaman untuk koperasi di Indonesia. Tetapi hal ini akan tidak menjadi sulit apabila koperasi selalu mendapat dukungan dari anggota, masyarakat maupun pemerintah.
             Dalam menghadapi globalisasi, sebaiknya koperasi mulai mempersiapkan diri dan  membenahi kekurangannya baik dari sumber daya manusia, permodalan, dan pengelolaan manajemen. Koperasi akan mampu bersaing pada persaingan global ketika koperasi secara berjalan secara efektif, dengan waktu seefesien mungkin dan sesuai jati dirinya



BAB II
PEMBAHASAN

Siapkah Koperasi Menghadapi Globalisasi
            Tak dapat kita pungkiri bahwa masyarakat secara keseluruhan telah merasakan perekonomian globalisasi. Berbagai kesepakatan, jalinan kerjasama, berbagai kelompok negara maju dan berkembang, penyatuan mata uang, dan lain-lain, merupakan suatu wujud dari lintas batas geografis-regional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak terhindarkan.
Seperti yang kita ketahui, bahwa kondisi dan perkembangan koperasi di indonesia sangat minim perhatian dari pemerintah dan masyarakat sendiri. Bisa dilihat dari banyaknya koperasi di Indonesia yang mengeluh dalam permasalahan umumnya yaitu kurangnya sumber modal dan fasilitas pemasaran, serta kebijakan- kebijakan yang membuat koperasi yang kurang produktif tentunya merasa keberatan. Bahkan tidak sedikit juga koperasi yang tidak aktif di Indonesia. Sehingga, menurut saya koperasi saat ini kurang siap untuk menghadapi era globalisasi. Banyak yang harus dibenahi jika koperasi ingin bersaing di era globalisasi.
            Koperasi masih menghadapi berbagai masalah dalam perkembangannya. Adapun masalah – masalah yang harus dibenahi koperasi sebagai berikut:
1. Permodalan
            Permodalan bisa dikatakan kendala terbesar koperasi dan menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Karena apabila modal yang dimiliki oleh sebuah koperasi itu minim dapat menghambat koperasi untuk berkembang karena tidak akan bisa melakukan program ataupun kegiatan yang telah disusun secara maksimal untuk memajukan koperasi tersebut. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan restrukturasi dalam penguasaan faktor produksi, khususnya permodalan.
            Cara untuk mendapatkan penambahan modal adalah melalui pemerintah yang menambah dana APBN kepada koperasi yang ada di Indonesia untuk menjalankan target dari koperasi itu sendiri. Selain dari pemerintah untuk mendapatkan penambahan modal adalah dari anggota koperasi itu sendiri. Masalah permodalan koperasi memang tidak pernah lepas dari pemerintah.

2. Sumber Dana Manusia
            Jika sebuah koperasi ingin memajukan dan mengembangkan usahanya harus mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai wawasan yang luas agar sebuah koperasi selalu mempunyai inovasi baru lewat program-program dan kegiatan yang dapat membuat masyarakat lebih merasakan manfaat koperasi dan masyarakat tertarik untuk menjadi anggota koperasi.
Dari sisi keanggotaan, sering kali pendirian koperasi itu didasarkan pada dorongan yang dipaksakan oleh pemerintah. Pengurus yang dipilih dalam rapat anggota seringkali dipilih berdasarkan status sosial dalam masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pengelolaan koperasi dijalankan dengan kurang adanya kontrol yang ketat dari para anggotanya.

3. Pengelolaan Manajemen
            Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki anggota yang mampu menghimpun berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik. Lebih baik jika memberikan pelatihan kepada calon pengurus untuk menjalankan tugasnya secara professional.
Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi-koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Contohnya banyak sekali KUD yang mengundurkan diri karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya maupun finansialnya.
Oleh karena itu butuh manajerial secara profesional agar koperasi dapat menjalankan tugasnya sesuai kegiatannya yang akan dapat mengembangkan koperasi di Indonesia. Cara agar manajemen koperasi dilakukan secara professional adalah memilih pemimpin yang berpengalaman bukan dari keputusan sepihak. Selain dengan memilih pemimpin yang berpengalaman yaitu dengan mencari pengurus yang menguasai bidang koperasi.

BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat diketahui bahwa koperasi saat ini belum siap dalam menghadapi globalisasi. Dalam perkembangannya koperasi masih banyak menghadapi masalah. Bahkan tidak sedikit koperasi yang tidak aktif. Sebaiknya koperasi mulai membenahi diri karena masih banyak yang harus dibenahi untuk menghadapi era globalisasi seperti permodalan, sumber daya alam, serta manajerial. Oleh karena itu, koperasi perlu dukungan dari banyak pihak untuk membenahi masalah-masalah dan mengembangkan koperasi. Koperasi bisa berkembang jika anggota berpatisipasi aktif dalam koperasi maka perlu kepercayaan akan pentingnya peran anggota dalam kemajuan koperasi.

Penulisan Jika Saya Menjadi Menteri Koperasi



EKONOMI KOPERASI
JIKA SAYA MENJADI MENTERI KOPERASI


                                                                              

Disusun oleh:
HANNA ZAHRA      14214772

JURUSAN MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Pada dasarnya koperasi merupakan organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang – orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia beranggotakan masyarakat umum. Anggota koperasi dapat berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain.
Fungsi dan peranan koperasi menurut undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreatifitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
            Pada dasarnya pengenalan koperasi di Indonesia memang atas dorongan pemerintah dan memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi menengah kebawah. Pada saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi adalah salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia.
            Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang surut. Koperasi juga masih menghadapi banyak hambatan karena belum semua koperasi di Indonesia memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif. Peran koperasi di dalam perekonomian Indonesia juga masih sering dipertanyakan dan selalu menjadi bahan perdebatan  karena tidak jarang koperasi dimanfaatkan di luar kepentingan yang sesuai.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan koperasi karena koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Di Indonesia ketergantungan koperasi terhadap bantuan dari pemerintah maupun pihak luar masih relatif besar. Dengan demikian keberadaan koperasi masih  perlu perhatian khusus baik dari pemerintah atau masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan koperasi dari segi kualitas maupun kuantitas agar beroperasi secara efektif, mengikuti tuntutan lingkungan dunia usaha dan kesejahteraan para anggotanya.
Koperasi dapat dikatakan berhasil atau sukses jika bisa menciptakan nilai tambah dari usaha mereka dan mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Semakin baik kinerja koperasi, maka semakin besar kemampuan koperasi mensejahterakan anggotanya.. Kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi koperasi di Indonesia saat ini?
2. Mengapa koperasi di Indonesia sulit berkembang?
3. Bagaimana program koperasi dimasa yang akan datang?

1.3 Tujuan Masalah
            1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan koperasi
            2. Untuk mengetahui kondisi koperasi saat ini
            3. Untuk mengetahui kendala koperasi
            4. Untuk mengetahui program koperasi di masa yang akan datang




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Koperasi di Indonesia Saat Ini
            Pada dasarnya koperasi memiliki prinsip berdasarkan azas kekeluargaan, hal ini cocok diterapkan di Indonesia karena sifat masyarakatnya yang bersifat kekeluargaan. Namun, peran koperasi dalam perekonomian nasional nyatanya belum bisa memberikan kontribusi besar. Perkembangan koperasi di Indonesia juga dapat dikatakan kurang baik dibandingkan Negara lain. Salah satu masalah koperasi di Indonesia adalah ketergantungan koperasi pada dana subsidi dari pemerintah, instansi lain dan luar koperasi yang membuat koperasi di Indonesia menjadi tidak mandiri.
            Saat ini kondisi koperasi di Indonesia mengkhawatirkan. Sampai pada tahun 2014 tercatat bahwa hanya terdapat sekitar 70% dari total koperasi di Indonesia yang masih aktif . Sedangkan 30% sisanya merupakan koperasi non aktif. Jumlah koperasi di tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup drastis dibandingkan dengan jumlah total koperasi di tahun 2013.
            Terdapat sekitar 212.000 koperasi di Indonesia per Desember 2015. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki jumlah koperasi terbesar di dunia. Dari jumlah tersebut  hanya sekitar 150.000 yang aktif dan 62.000 lainnya tidak aktif. Koperasi sebanyak itu tersebar di 34 provinsi dengan jumlah keseluruhan anggota mencapai 37,78 juta orang. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
            Untuk memperbaiki ekonomi nasional dengan cara reformasi total terhadap koperasi di Indonesia. dengan merubah pola pikir yang mementingkan kualitas daripada kuantitas. Banyak berdiri koperasi namun kurang memperhatikan kualitasnya. Demi meningkatkan peran Koperasi untuk lebih membangun perekonomian Indonesia sehingga koperasi bisa lebih dipandang masyarakat sebagai salah satu lembaga keuangan yang kredibel khususnya dalam mendukung perekonomian masyarakat menengah kebawah dalam hal menyalurkan kredit UKM.


2.2 Mengapa Koperasi di Indonesia Sulit Berkembang
            Saat ini kondisi koperasi masih dihadapi beberapa masalah yang dapat menghambat perkembangan koperasi di Indonesia. Kendala pokok koperasi adalah pengelolaan yang kurang efektif baik dari segi keuangan atau permodalalan. Selain itu, kendala koperasi lainnya seperti tingkat partisipasi anggota masih rendah, pengelolaan segi manajemen tidak efektif, kurangnya kesadaran masyarakat, koperasi tidak mandiri, dan sumber daya manusia (SDM).

2.3 Program Koperasi di Masa yang Akan Datang
            Koperasi tak kunjung selesai dibicarakan dan didiskusikan. Upaya pemerintah seolah tidak pernah habis untuk pemberdayaan dan penguatan koperasi. Untuk itu jika saya menjadi menteri koperasi, hal - hal yang akan saya lakukan untuk memajukan koperasi di Indonesia agar lebih diminati adalah membuat kebijakan guna mendorong aspek – aspek permodalan, meningkatkan kualitas SDM,  kemampuan teknologi, merekrut anggota yang berkompeten, mempermudah birokrasi dalam segala hal, meningkatkan kerjasama, dan memberi pelatihan kepada calon koperasi.
            Jika saya menjadi menteri saya juga akan membuat program seperti bank sampah untuk membantu masalah permodalan. Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Jadi, anggota koperasi dapat merasakan manfaat hasil dari dan untuk anggotanya sendiri.




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Kopersai Indonesia masih sulit berkembang, belum maju karena para pengelolanya kurang efektif untuk mengatasi koperasi di Indonesia saat ini. Namun, kondisi koperasi di Indonesia saat ini dapat dikatakan mengalami peningkatan secara signifikan. Baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan yang perlu menjadi perhatian lebih adalah dari 70% koperasi yang aktif hanya 30% yang dikategorikan menjalankan usaha koperasi berdasarkan atas ketentuan jatidiri koperasi. Sedangkan sisanya banyak yang hanya menjadikan nama koperasi sebagai formalitas sedangkan pada prakteknya jauh dari ketentuan usaha koperasi.
            Dan jika saya menjadi menteri koperasi saya akan membuat kebijakan-kebijakan untuk mendorong aspek permodalan, meningkatkan kuaitas SDM, memberi pelatihan kepada calon anggota koperasi, hingga program seperti bank sampah guna memajukan koperasi dan mensejahterakan masyarakat.