A.
Dasar Komunikasi dan Komunikasi Bisnis
Pengertian dan cakupan komunikasi bisnis
Istilah
komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin Communis yang
artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau
lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata berbahasa latin Communico yang
artinya membagi.
Everett
M. Rogers, mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain,
yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian.
Cakupan / Ruang Lingkup Komuikasi Bisnis dalam proses komunikasi, yaitu :
- Pengirim pesan (sender atau komunikator).
- Pesan yang dikirimkan (message).
- Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media).
- Penerima pesan (receiver atau komunikan.
- Umpan balik (feedback) atau effect.
Unsur - unsur dalam komunikasi :
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi
bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan
tujuan organisasi.
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan
paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi
merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau
impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau
melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang
merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima
untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah
satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari
informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen
Bentuk Dasar Komunikasi
Bentuk
dasar komunikasi ada dua, yaitu komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.
1.
Komunikasi
Nonverbal
Komunikasi
nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan
sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata
(Bovee dan Thill, 2013:4). Menurut Mark Knap, fungsi komunikasi nonverbal
adalah :
a.
Meyakinkan apa yang diucapkan
b.
Menunjukkan perasaan atau emosi yang
tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
c.
Menunjukkan jati diri sehingga orang
lain bisa mengenalnya
d.
Menambah atau melengkapi
ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna
2. Komunikasi Verbal
Komunikasi
verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan disampaikan secara lisan
atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta
komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yakni berbicara dan
menulis, serta mendengarkan dan membaca.
Adapun
Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu :
- Menyediakan dan memberikan informasi
- Mangatur alur suatu percakapan
- Mengekspresikan emosi
- Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
- Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
- Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah
Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Dalam
konsep dan azas komunikasi modern yang lebih menekankan pada kebutuhan
komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam proses komunikasi, hal ini lebih
pentinga dari fungsi pesan dan tujuan dari komunikator, ini disebabkan oleh
prinsip – prinsip yang lebih modern yang lebih mempertimbangkan dan
memperhitungkan pada peluang dari pada produksinya. Walaupun konsep permintaan
berkaitan dengan konsep permintaan (Anda dapat mempelajari ekonomi mikro),
tetapi dalam kenyataan di pasar tidak secara otomatis jika pada saat kelebihan
barang dan jasa secara langsung akan membuat pasar menjadi jenuh atau sebaliknya
dengan kelangkaan barang dan jasa akan menyebabkan timbulnya suatu peluang
pasar, mengapa demikian, hal ini disebabkan oleh :
- Secara realita psikologis suatu kebutuhan dapat diciptakan.
Kebutuhan akan barang secara
individual, dalam kontek ini peluang pasar dapat di buat dengan mekanisme
komunikasi secara berkesinambungan dengan membentuk nilai – nilai social,
preferensi dan fungsi.
- Peluang pasar ditentukan oleh citra, kebutuhan dan perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat menyakinkan konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan keamanan dan memiliki keunggulan lain, maka peluang pasar akan terbentuk.
B.
Peranan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih
dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu
yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan aspresiasi. Bisnis dan
komunikasi sebagai sama-sama proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan
bahwa komunikasi adalah bisnis dan sebaliknya, bisnis adalah komunikasi.
Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan
melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Dalam
komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi, sedangkan dalam bisnis, yangdiproduksi
adalah barang dan jasa.
2. Bisnis dan komunikasi
menyampaikan produk tersebut kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak lain
disebut communicator, audience, destination, dst. Sementara dalam kegiatan
bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klien, buyer, dst.
3. Komunikasi
dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan
yang spesifik.
Tujuan Dari Komunikasi Dalam
Bisnis
1. Tujuan
Komunikasi Bisnis Secara Umum
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk mendukung tujuan bisnis
agar lebih efektif dan efisien dalam rangka memperbaiki pengelolaan bisnis.
2. Tujuan
Komunikasi Bisnis Secara Khusus
Komunikasi
Bisnis bertujuan untuk menciptakan interaksi atau hubungan di dalam perusahaan
dengan konsumen, perusahaan dengan lembaga pemerintah, sesame dunia usaha,
serta dengan lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang ditandai
oleh tercapainya tujuan bisnis juga semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis.
Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
Dalam melakukan komunikasi bisnis, terdapat 2 manfaat secara
umum yang dapat diperoleh yaitu:
1. Manfaat
Eksternal
Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga yang efektif membawa
dampak positif dalam keberhasilan usaha bisnis dan upaya membangun citra
perusahaan di mata masyarakat. Contohnya: laporan, brosur dan presentasi bisnis
yang disusun secara professional dapat meningkatkan citra perusahan.
Komunikasi bisnis yang tidak efektif yaitu sangat mahal
biayanya, menurunkan cita perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan
pelanggan.
2. Manfaat
Internal
Kemampuan
berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan.
8
hal yang menjadi perimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif;
a).
kemampuan bekerja keras
b).
kemampuan manajemen
c).
kepercayaan diri
d).
kemampuan mengambil keputusan yang sehat
e).
latar belakang akademis
f).
mempunyai ambisi untuk maju
g).
kemampuan berkomunikasi secara efektif
h).
Berpenampilan menarik
Kesalahpahaman Dalam Komunikasi
Kesalahpahaman merupakan fenomena
komunikasi yang tak jarang terjadi. Bahkan disebut kejadian normal. Sering
disebut akibat dari adanya disortasi informasi. Terjadi penyimpangan penafsiran
antara yang dimaksud pengirim dan dinterpretasikan sang penerima pesan.
Beberapa contoh kesalahpahaman antara lain adalah dalam menanggapi poin-poin
penting suatu rapat; karyawan yang kurang memahami uraian pekerjaan dan tanggung
jawabnya; ketidaktahuan dalam menindak lanjuti instruksi, surat-surat dan
penggumuman; kesalahan dalam menanggapi gagasan pimpinan dan rekan kerja; dan
kesalaha pahaman dalam teknik atau cara berkomunikasi dengan baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesalahpahaman khususnya karena faktor komunikasi adalah (1) kondisi pelaku
komunikasi seperti tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kerja dan kondisi
fisik; (2) isi pesan seperti kejelasan, dan isi kalimat; (3) media seperti
jumlah dalam mutu fasilitas; (4) kebisingan dalam hal fisik dan psikologi
lingkungan kerja; (5) Bahasa tubuh seperti dalam hal cara tutur kata, dan gerak
tubuh. Semakin tinggi standar elemen-elemen tersebut diterapkan maka
kemungkinanya terjadi disortasi informasi dan kesalahpahaman semakin rendah.
C
. Komunikasi Dalam Organisasi
Pola komunikasi bisnis
Secara
umum pola kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2 saluran
(Purwanto,2006:40-45), yaitu :
1. Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur
organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam
posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan
wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer
kepada bawahan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
a) Komunikasi dari atas ke
bawah
Komunikasi dari atas ke
bawah (top-down) merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke
bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah,
instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya.
b) Komunikasi dari bawah ke
atas
Atau disebut buttom-up
communicatin berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan)
menuju ke atas (manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang
selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.
c) Komunikasi Horizontal
Atau horizontal
communication atau sering disebut komunikasi lateral (lateral communication)
adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi
sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal
antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi
kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
d) Komunikasi Diagonal
Atau diagonal
communication melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang
berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manager pemasaran dengan
bagian pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi, antara manager
produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.
2. Saluran Komunikasi Informal
Dalam
jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi,
tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan atau jabatan, dapat
berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya
bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru di dengar, keluarga,
anak-anak, dunia olahraga, musik, acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala
mereka juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada
dalam organisasinya.
Mengelola
Komunikasi Bisnis
Ada
2 hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu :
1. Penanganan pesan-pesan yang bersifat rutin
Untuk dapat memaksimalkan manfaat dan
meminimalkan biaya, seorang manajer perlu memperhatikan hal berikut ini:
a. Mengurangi jumlah pesan
b. Instruksi yang jelas
c. Mendelegasikan tanggung
jawab
d. Melatih petugas
2. Penanganan Krisis
Komunikasi
Cara penanganan krisis
di suatu perusahaan tentu berbeda dengan perusahaan lain. Namun, munculnya
krisis dalam suatu perusahaan dapat mempunyai pengaruh terhadap masa depan
produk maupun reputasi perusahaan bersangkutan.
Namun, beberapa ahli hubungan masyarakat (public relation)
menyarankan agar perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam masyarakat
dengan cara menjelaskan dengan cara apa yang menjadi masalahnya secara terbuka
tanpa ditutup-tutupi kepada public (masyarakat umum) dan karyawan-karyawannya.
Pada saat yang sama, perusahaan harus mencari sumber masalahnya dan berusaha
mengendalikannya.
Dalam
situasi krisis ekonomi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti :
a. Siapkan tim yang terampil atau cekatan dalam
penanganan krisis
b. Usahakan agar manajemen puncak segera bertindak
pada saat krisis terjadi
c. Ciptakan sebuah pusat informasi sebagai
representasi perusahaan yang dilengkapi
dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi
d. Ceritakan suatu kejadian secara menyeluruh,
terbuka, dan jujur. Jika memang ada yang salah segera mohon maaf
e. Tunjukkan keseriusahan
perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi dalam wujud nyata.
Masalah
Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi
merupakan kunci utama dalam kesuksesan berorganisasi. Namun mengingat banyaknya
orang yang terlibat didalamnya tentunya muncul hambatan-hambatan seperti:
1.
Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari
ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
2.
Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan
cuaca, gangguan sinyal, dsb
3.
Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman
yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam
informasi atau pesan
4.
Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan
kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sengingga
mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
5.
Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat
emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
6.
Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang
manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan
atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu
informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
7.
Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar
pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya
salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang
yang ada dalam organisasi.
D. Jenis - Jenis Komunikasi
Jenis - jenis komunikasi menurut cara
penyampaianya
1.
Komunikasi
lisan : Yang dimaksudkan dengan komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi
secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, yang artinya komunikasi bentuk
ini dilakukan antara kedua belah pihak secara bertatap muka.
2.
Komunikasi
tertulis : Komunikasi tertulis adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa
tulisan, komunikasi ini biasanya berupa surat, naskah, blangko- blangko, gambar
dan foto, spanduk
Jenis - jenis komunikasi menurut
kelangsunganya
Dalam
sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, dapat
diketahui interaksi antara kedua belah pihak atau lebih tersebut sebagai mana
berikut:
- Komunikasi langsung : Proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak lain ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak.
- Komunikasi tidak langsung : Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara, baik itu pihak ketiga atau bantuan alat-alat komunikasi lainnya.
Jenis - jenis komunikasi menurut perilakunya
Komunikasi
dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar, bersosial
dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh
perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis
komunikasi menurut perilakunya:
- Komunikasi formal : Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau perusahaanya.
- Komunikasi informal : Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak ditentukan dalam struktur organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman, desa-desus dan lain sebagainya.
- Komunikasi nonformal : Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.
Jenis - jenis komunikasi menurut
maksudnya
Menurut
maksud dilakukanya komuniksi ada beberapa komunikasi yang jika diperhatikan
dilakukan dengan maksud tertentu dari yang menyampaikan informasi,
inisiatif komunikator menjadi suatu penentu diantaranya adalah:
- Pidato
- Ceramah
- Wawancara
- Memberi tugas atau perintah
Jenis - jenis komunikasi menurut ruang lingkupnya
Ruang
lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi yang sedang
dilakukan. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai
berikut :
- Komunikasi Internal.
Komunikasi yang berlangsung dalam
ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara
anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja (komunikasi yang dilakukan
orang dalam). Didalamnya komunikasi internal dibagi lagi menjadi 3 macam yaitu
komunikasi vertical, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal
- Komunikasi Eksternal.
Komunikasi eksternal merupakan
komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada
di luar organissi atau perusahaan tersebut.. Komunikasi dengan pihak luar dapat
berbentuk :
1.
Eksposisi,
pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya.
2.
Komperensi
pers
3.
Siaran
televise, radio, dan sebagainnya.
4.
Bakti
social, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainnya.
Komunikasi eksternal dimaksudkan
untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan
masyarakat luas sehingga pihak yang berkepentingan dapat berkontribusi terhadap
perusahaan sekaligus daerahnya.
Jenis jenis komunikasi menurut aliran informasi
Komunikasi
yang didasarkan menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
- Komunikasi satu arah, yaitu merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
- Komunikasi dua arah, yaitu merupakan komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.
- Komunikasi ke atas yaitu merupakan komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
- Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
- Komunikasi kesamping, yaitu merupakan komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
Jenis jenis komunikasi menurut jaringan kerja
Di
dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat terlaksana
menurut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang dinanungi.
Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi
- Komunikasi jaringan kerja rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
- Komunikasi jaringan kerja lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
- Komunikasi jaringan bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek.
Jenis - jenis komunikasi menurut peranan individu
Komunikasi
yang dilakukan seseorang atau individu kepada pihak-pihak lain baik secara
kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat
mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain
:
- Komunikasi antara individu dengan individu yang lain
- Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
- Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih
Jenis jenis komunikasi menurut jumlah pelaku dalam komunikasi
Komunikasi
yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik individu maupun kelompok.
Jumlah dari orang yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu
sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu
dapat dibedakan sebagai berikut :
- Komunikasi perseorangan : Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga.
- Komunikasi kelompok : Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.
E. Teknologi Informasi Dalam
Komunikasi Bisnis
Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi
Kemajuan
yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut
akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus
dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa
dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat
membawa dampak negatif bagi manusia. Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif
(keuntungan) dan negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
Keuntungan :
·
Dalam
Bidang Sosial
Kemajuan
teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu
tempat dan tempat yang lain.
·
Dalam
Bidang Pendidikan
1. Informasi yang dibutuhkan akan
semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin
berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin
memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan
berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasisteleconference yang
tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah
lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
·
Dalam
Bidang Ekonomi
1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan
semakin membuka lapangan pekerjaan.
2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang
biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di
internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan
pemasaran suatu produk.
·
Dalam
Bidang Pemerintahan
1. Tenologi Informasi dan Komunikasi
yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat
masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program
yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
2. e-government juga dapat mendukung
pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi
antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
3. Masyarakat dapat memberi masukan
mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat
memperbaiki kinerja pemerintah.
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
Bagi
dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring
listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang
penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil.
Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang
diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para
pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol
mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation
dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar
merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk
meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk
menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan
TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan
pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring
privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional
menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki
kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu
dan terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi
kebutuhan ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar
memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan
multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan
sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk
tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan
kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri
ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik
hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk
menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global
merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang
sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan
finansial.
Pada
ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran
teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang
dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan
mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan,
mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis
teknologi informasi.
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Pengambilan Keputusan Bisnis
Membuat keputusan (decision making)
Membuat
keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif
tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah
suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan.
Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula
kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika
seorang wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang
masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan
sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di
sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat
menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam
bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang
penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks
yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan
mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang
wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus
membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif
(data berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan
seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan
yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan
membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun.
Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus
cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam
perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan
atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei,
laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan
cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun
pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
- Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
- Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
- Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
- Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
- Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
- Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
- Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
- Keputusan perlu diuji cobakan dahulu
F.
Perencanaan Pesan Pesan Bisnis
Proses Penyusunan Pesan Bisnis
Dalam
organisasi bisnis, berbagi kegiatan komunikasi terjadi setiap hari, baik lisan
maupun tertulis. Mulai dari kegiatan komunikasi yang sangat sederhana samapai
pada kegiatan komunikasi yang rumit dan kompleks. Misalnya, membuat memo,
merevisi draft surat, mengetik e-mail, membuat laporan, menyiapkan surat
tanggapan atas keluhan pelanggan, membuat surat perjanjian, dan lain-lain.
Semua kegiatan komunikasi itu saling bersaing untuk memperoleh perhatian
penerima. Oleh karena itu, pesan bisnis diuapayakan selalu lebih menarik
dibandingkan yang lain atau lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Menyusun
pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami
memerlukan kreativitas. Namun demikian, tujuan penyusunan pesan bisnis bukanlah
agar penerima terpesona akan pengetahuan dan kreativitas pengirim. Pesan bisnis
yang dibuat hendaknya tetap berpusat pada penerima dan memiliki tujuan yang
jelas.
Agar
pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan
bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis bersifat fleksibel. Tidak ada proses
penyusunan pesan bisnis yang terbaik. Walaupunn demikian, sejumlah langkah umum
dalam penyusunan pesan bisnis yang efektif perlu diperhatikan. Proses
penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas 3 (tiga) tahap sederhana, yaitu:
a.
Perencanaan pesan
Dalam tahap ini, ditentukan hal-hal yang mendasar dari suatu
pesan yang akan dikomunikasikan. Seara rinci, tahap perencanaan tersebut
meliputi: Penentuan tujuan, analisis
audiens, penentuan ide pokok,
pemilihan saluran dan media
b.
Penyusunan pesan
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gagasan
dituangkan dalam pesan tertulis. Pengorganisasian dan penyusunan dokumen
dimulai dari penyusunan kata-kata, kalimat, paragraf, serta memilih ilustrasi
yang akan digunakan untuk mendukung ide/gagasan.
Tahap ini meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu:
·
Mengotganisasikan pesan
·
Memformulasikan pesan
c.
Revisi pesan
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan
apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Pemeriksaan lebih detail
juga dilakukan atas format penulisan, tanda baca, dan tata bahasa. Berbagai
kegiatan pada tahap revisi pesan adalah: Menyunting pesan, menulis ulang, memproduksi pesan dan mencetak pesan
Perkiraan
pembagian waktu yang dialokasikan pada masing-masing tahap proses penyusunan
pesan bisnis adalah merencanakan pesan 40% menyusun draft dasar 20% dan
merevisi 40% dari waktu total (Vik & Gilsdorf dalam Haryani, 2001:87).
Pesan
bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesan yang di
sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga dan meningkatkan citra
perusahaan. Untuk dapat menciptakan goodwill, setiap pesan bisnis hendaknya
memiliki tujuan yang jelas, dapat diukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan
organisasi.
Ada
tiga tujuan umum komunikasi, yaitu (1) memberi informasi (informming); (2)
membujuk atau persuasi (persuading); dan (3) melakukan kerjasama atau
kolaborasi (collaborating). Masing-masing tujuan tersebut akan menentukan
tingkat partisipasi penerima dan tingkat pengendalian pengirim.
Jika
hanya bertujuan memberikan informasi, akan diperlukan sedikit saja partisipasi
komunikan, dan kendali pesan sepenuhnya berada pada komunikator. Pesan yang
bersifat persuasi akan memerlukan partisipasi komunikan dan interaksi yang
lebih tinggi, serta pengendalian pesan yang tidak sepenuhnya berada pada
komunikator. Sementara jika pesan bisnis bertujuan menjalin kerja sama, akan
diperlakukan partisipasi maksimum dan komunikan dan kendali komunikator
terhadap isi pesan yang lebih rendah.
Pesan
yang dibuat tidak akan ada gunanya apabila gagal mencapai tujuan. Oleh karena
itu, tujuan pesan bisnis hendaknya realistis dan tidak bertentangan dengan
tujuan perusahaan (organisasi)
Analisis Penerima Pesan
Analisis
terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa
individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang
berbeda-beda atas pesan yang mereka terima.
A. Mengembangkan Profil Audiens
Analisis terhadap
Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus
melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim
kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
B. Mengenali penerima primer
Apabila
penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting
yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
C. Menetapkan jumlah dan komposisi audiens
Jumlah
penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan
hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada
banyak orang.
D. Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila
penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka
dianggap memiliki pemahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
E. Memperkirakan reaki penerima
Cara
mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan
dilakukan oleh penerima.
F. Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang
baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan
informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis
G. Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens
Pesan yang
bertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau
perilaku audiens. Hal penting yang harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan
kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan
komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional
audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik.
Penentuan Ide Pokok
Setiap
pesan bisnis mempunyai tema pokok (main theme) yaitu rumusan pokok pembicaraan
(topik) beserta tujuan yang ingin dicapai melalui topik tersebut. Namun perlu
diperhatikan bahwa antara ide pokok dan topik itu merupakan hal yang berbeda.
Topik merupakan subyek yang lebih luas. Sedangkan ide pokok merupakan
pernyataan tentang suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik
tersebut.
Cara yang
dapat digunakan untuk menentukan ide pokok :
A. Brainstorming
Brainstorming
adalah suatu cara menentukan ide pokok dengan membiarkan pikiran secara leluasa
untuk mencari berbagai kemungkinan ide pokok, mempertimbangkan tujuan,
audience, dan fakta yang ada. Beberapa teknik brainstorming yang dapat
digunakan:
- Storyteller’s Tour
Hidupkan
tape recorder, dan telaah pesan – pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan
berkomunikasi, poin utama nada, rasionalitas, dan imlikasi bagi penerima.
Dengarkan dengan teliti, dan berlatihlah, sehingga ide pokok dari pesan dapat
ditemukan dengan mudah.
- Random List
Tulis
segala sesuatu yang ada dalam pikiran di atas kertas kosong. Selanjutnya,
pelajari hubungan antara ide – ide tersebut. Bagilah mereka ke dalam kelompok –
kelompok, dan temukan poin yang penting dan yang tidak penting.
- Conclusions, Findings, Recommendations (CPR) Worksheet
Jika
subjek yang dibahas mencakup pemecahan maslah, gunakanlah suatu worksheet yang
akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan
(conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan diberikan.
- Journalistic Approach
Pendekatan
jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide
pokok. Jawaban terhadap siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana uang biasanya
diajukan dalam pendekatan jurnalistik, akan dapat menjelaskan ide pokok presentasi.
- Question and Answer Chain
Seleksi Saluran Dan Media
Pesan-pesan
bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui
dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara
atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan
karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.
Saluran komunikasi lisan
Komunikasi
lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi
itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka),
melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis.
Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan
memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).
Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan
tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo,
proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan
hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak
semudah menulis pesan– pesan yang bersifat pribadi (personal), seperti
penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau teman akrab. Maka dari itu
dalam menulis surat-surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran dan
tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan –
pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan atau ceroboh, baik
dalam sisi substansi isi pesan mupun format penulisan.
Sebagaimana
telah disampaikan sebelumnya, pesan-pesan bisnis mencakup pesan-pesan bisnis
tertulis dan pesan-pesan bisnis yang disampaikan secara lisan.
- Pesan – pesan Bisnis Tertulis.
A.
Mengedit isi dan cara pengorganisasiannya
Pada
face awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan
awal dan akhir, karena pesan – pesan tersebut mempunyai pengruh besar
terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan,
menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih
panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi
bahan.
B.
Mengedit mekanik atau teknis penulisan
Setelah
melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah
berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan
suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain:
1) Susunan
kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada,
sehingga mudah dipahami dengan baik.
2)
Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis
dengan huruf kapital).
3)
Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca koma,
titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).
4)
Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat
dipahami dengan mudah.
5)
Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat
menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah disampaikan.
C.
Mengedit format dan layout
Langkah
terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau layout
secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa,
ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga
tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata
rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik,
audiens anda akan senang membacanya.
- Pesan – pesan bisnis lisan
Sebagaimana
pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan– pesan bisnis yang
disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau
pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami
audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara
lain:
a.
Substansi pesan
Mengedit
substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens
b.
Pengorganisasian pesan
Mencakup 3
poin penting, yaitu:
1)
Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
2)
Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengntar pesan dilanjutkan dengan
substansi pesan.
3)
Penutup (misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
c. Gaya
Bahasa
Gaya
bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih
menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya
yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.
Pemilihan Kata Yang Tepat
Pemilihan
kata dalam penyampaian pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting.
Penggunaan kata asing yang sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu
komunikasi dapat tercapai maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
- Pilihlah kata yang sudah familiar
Diperlukan
suatu analisis audiens, terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan
pengalaman audiens. Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan
pengaruh yang baik bagi proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
- Pilihlah kata-kata yang singkat
Kata-kata
yang singkat selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga
harus memperhatian kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
- Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan
kata-kata tersebut akan mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini
dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.
Membuat Kalimat Yang Efektif
Dalam
menyusun suatu kalimat perlu diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran,
kesatuan susunan, dan kelogisan. Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling
tidak terdiri atas subjek dan predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab
“siapa” atau “apa” yang dilakukan oleh kata kerja dan merupakan topik suatu
bahasan atau sesuatu yang sedang dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
- Tiga jenis kalimat
a) Kalimat
Sederhana
Suatu
kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak
menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun
tidak langsung.
b) Kalimat
Majemuk
Kalimat
majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa
dependen. Klausa independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau
mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang
tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
c) Kalimat
kompleks
Kalimat
kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen
sebagai anak kalimat.
- Cara mengembangkan paragraf
Ada dua
pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan
pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih
dahulu baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru
diikuti dengan alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf:
a).
Ilustrasi
Untuk
mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat
memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.
b).
Perbandingan (Persamaan & Perbedaan)
Anda dapat
mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan
terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
c).
Pembahasan Sebab-Akibat
Agar dapat
memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d).
Klasifikasi
Untuk
mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan. Selain
itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.
e).
Pembahasan Pemecahan Masalah
Untuk
memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam
pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi
Paragraf
hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang
penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh,
menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung
antara kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas
Sumber :
https://reviindah.wordpress.com/2015/05/16/vii-pengorganisasian-dan-revisi-pesan-pesan-bisnis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar