EKONOMI
KOPERASI
KOPERASIKU
SAYANG, KOPERASIKU MALANG
Disusun oleh:
HANNA ZAHRA 14214772
JURUSAN MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
Nasib
koperasi di Indonesia semakin muram, tak ditangani sepenuh hati. Cita-cita
untuk menjadikan koperasi sebagai sokoguru perekonomian Indonesia, agaknya
semakin jauh panggang dari api. Justru yang lebih sering terdengar datang dari
berbagai pelosok negeri, kegagalan demi kegagalan yang terjadi pada koperasi.
Meski pemerintah memiliki kementerian yang menangani koperasi, namun kemauan
pemerintah membangun koperasi belum sepenuh hati.
Perkembangan
koperasi di Indonesia dari zaman didirikannya hingga saat ini selalu mengalami
pasang surut, koperasi dari zaman dahulu hingga sekarang tidak ada yang tumbuh
dengan pesat dalam arti tidak ada yang tumbuh menjadi usaha besar seperti
pelaku ekonomi yang besar.
Koperasiku
sayang koperasiku malang, begitulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan
koperasi di Indonesia saat ini. Dimana koperasi disayang pemerintah. Akan tetapi
sangat malang karena rendahnya kepedulian dikalangan masyarakat terhadap
keberadaan koperasi. Pemerintah gencar membuat kebijakan- kebijakan demi
memajukan koperasi di Indonesia, tetapi tidak seimbang dengan kesadaran
masyarakat di Indonesia terhadap keberadaan koperasi.
Salah
satu bentuk kepedulian masyarakat yang pernah ada di Indonesia adalah Formasi
Indonesia atau Forum Gerakan Pengembangan Koperasi Indonesia sebuah forum LSM
yang bergerak dibidang pengembangan koperasi di Indonesia. Begitu sayang dan
malangnya jika salah satu bentuk kepedulian seperti ini di sia-siakan.
Masyarakat
di Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan kata koperasi, tetapi kebanyakan
masyarakat tidak tahu bagaimana koperasi sebenarnya, apa tujuan, bentuk atau wujud,
manfaat, fungsi dan peranan dari koperasi. Kebanyakan masyarakat saat ini
beranggapan koperasi sudah ketinggalan zaman atau hanya lembaga keuangan biasa.
Gambaran
yang belum tentu benar tentang koperasi sebagai ekonomi yang kurang berkelas
menjadi bahan pertimbangan masyarakat Indonesia. Sehingga menjadi salah satu
penghambat dalam pengembangan koperasi menjadi unit ekonomi yang lebih besar,
maju dan memiliki daya saing dengan perusahaan besar.
Tujuan
dibentuknya koperasi untuk menyejahterakan anggotanya. Namun, saat ini banyak
koperasi yang kekurangan modal, kejadian ini dikarenakan kekurangan anggota
sehingga mengakibatkan banyak koperasi yang menggulung tikar. Kekurangan
anggota merupakan bukti dari rendahnya kepedulian masyarakat di Indonesia saat
ini.
Koperasiku
malang, Lembaga Studi Pengembangan
Perkoperasian Indonesia (LSP2I) menyatakan bahwa kondisi koperasi di Indonesia
saat ini amat menyedihkan. Banyak koperasi di Indonesia saat ini hidup segan mati
tak mau. Bisa dilihat dari jumlah koperasi yang ada di
Indonesia saat ini berjumlah sekitar 138.000, sekitar 30% diantaranya mati.
Keberadaan
koperasi saat ini memang tidak terlalu berpengaruh atau tidak dominan di
permukaan masyarakat. Namun disamping
kekurangan dan ketertinggalan koperasi, berdirinya koperasi masih menjadi suatu
perhitungan, serta keharusan dan selain itu masih banyak masyarakat
yang masih membutuhkan wadah seperti koperasi dan merasa mendapatkan
keuntungan dan kenyamanan dari hasil kegiatan koperasi meskipun
kegiatannya saat ini bisa dikatakan tertinggal.
Untuk
membangun koperasi yang sukses, diperlukan perjuangan yang besar. Koperasi
harus memiliki anggota yang loyal, pendiri koperasi juga harus mencari anggota
yang mau ikut andil dalam pengembangan koperasinya. Masyarakat harus melihat
potensi yang dimiliki koperasi demi memajukan koperasi. Saat ini masyarakat
lebih memikirkan keuntungan yang cepat tanpa adanya kerja keras yang tinggi.
Sebenarnya
banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari koperasi, pada setiap akhir
periode, seluruh anggota koperasi bisa mendapatkan SHU (sisa hasil usaha).
Besar kecilnya SHU dapat diukur dengan sering atau tidaknya anggota melakukan
transaksi dikoperasi. Anggota yang investasinya besar belum tentu mendapat SHU
besar, dan bisa juga anggota yang investasinya sedikit bisa mendapat SHU yang
besar, tergantung sering atau tidaknya bertransaksi.
Jika
perkembangan koperasi sudah maju, kemungkinan partai politik dan investor juga
akan mendanai koperasi karena melihat
antusias dan kepedulian masyarakat yang tinggi terhadap keberadaan koperasi.
Oleh karena itu, seandainya partai politik dan investor melakukan penanaman
modal di koperasi maka koperasi akan mempunyai modal yang cukup dan
kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Kemungkinan
besar nasib koperasi yang kurangnya regulasi pemerintah dalam menangani
perkembangan pasar modern. Karena koperasi memiliki peran penting yaitu anggota harus berkontribusi penuh agar
mendapatkan keuntungan sesuai jasa yang telah diberikan.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa pemerintah juga patut disalahkan dengan nasib koperasi
saat ini karena pemerintah kurang memberikan stimulan atau pemberian dana. Jadi
mengakibatkan perputaran uang tersendat dan mengakibatkan kegiatan koperasi pun
tidak optimal. Tetapi dari sisi masyarakat seharusnya ikut berperan serta dalam
memajukan koperasi di Indonesia, karena koperasi bersifat kekeluargaan dan
anggotanya pun bisa dikatakan sebagai pemilik.
Faktor
lain yang mengakibatkan koperasi sulit maju di Indonesia adalah permasalahan
manajemen keuangan yang kurang professional sehingga menghambat kinerja
koperasi. Perlu diingatkan kembali bahwasannya koperasi itu adalah
merupakan perkumpulan orang atau badan hukum bukan perkumpulan modal, sehingga
yang harus dibenahi disini adalah sistem serta manajemen pengelolaannya
terhadap para anggota-anggotanya. Koperasi akan berhasil jika
manajemennya bersifat terbuka atau transparan. Artinya dengan keterbukaan
manajemen terhadap koperasi tidak hanya menjadi anggota sementara saja.
Seluruh
masyarakat Indonesia harus bersatu untuk mewujudkan tujuan koperasi, dengan
cara masyarakat menjadi anggota koperasi dan anggota koperasi harus tetap sadar
untuk membayar iuran wajib seta mengawasi jalannya koperasi agar maksimal
kinerjanya.
Pemerintah
juga harus mendukung keberadaan koperasi 100% dengan sepenuh hati dalam
memajukan koperasi di Indonesia, terutama kepada menteri UKM. Sebaiknya
juga diterapkan pemahaman ilmu ekonomi koperasi pada masyarakat guna
mendapat anggota koperasi yang kompeten dan benar-benar memahami koperasi
sehingga koperasi berkembang dengan baik.
Keprihatinan atas terjadinya kesenjangan
sosial dan ketidakadilan dalam segala bidang kehidupan bangsa,dan seharusnya
merangsang para ilmuan sosial lebih-lebih para ekonom untuk mengadakan kajian
mendalam atas tujuan untuk menemukan serta dapat mengendalikan akar-akar
permasalahan yang menjadi penyebab lemahnya koperasi Indonesia saat ini.
Kesimpulan
Keberadaan
koperasi di Indonesia memprihatinkan. Perkembangan koperasi mengalami pasang
surut dari zaman sejak didirikan hingga sampai saat ini. Koperasiku sayang
koperasiku malang mungkin kalimat yang tepat untuk menggambarkan koperasi di
Indonesia saat ini.
Sejak
lahirnya koperasi sampai saat ini, koperasi selalu didampangi pemerintah
koperasi hingga menjadikan koperasi tidak mendiri. Koperasi disayang
pemerintah, bisa dilihat pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang memudahkan
koperasi di Indonesia untuk maju. Namun, tidak seimbang dengan rendahnya
kepedulian masyarakat terhadap keberadaan koperasi di Indonesia.
Faktor
lain yang mengakibatkan koperasi sulit maju di Indonesia adalah permasalahan
manajemen keuangan yang kurang professional sehingga menghambat kinerja
koperasi. Koperasi akan berhasil jika manajemennya bersifat terbuka atau
transparan.
Seluruh
masyarakat Indonesia harus bersatu untuk mewujudkan tujuan koperasi, dengan
cara masyarakat menjadi anggota koperasi. Pemerintah juga harus mendukung
keberadaan koperasi 100% dengan sepenuh hati dalam memajukan koperasi di
Indonesia, terutama kepada menteri UKM.
Keprihatinan atas terjadinya kesenjangan
sosial dan ketidakadilan dalam segala bidang kehidupan bangsa,dan seharusnya
merangsang para ilmuan sosial lebih-lebih para ekonom untuk mengadakan kajian
mendalam atas tujuan untuk menemukan serta dapat mengendalikan akar-akar
permasalahan yang menjadi penyebab lemahnya koperasi Indonesia saat ini.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar